BreakingNews

  • Truk Tangki CV Teman Setia Muatan PKO Terjun Bebas Ke Parit
  • Paul Pogba Moncer di MU, Real Madrid Kembali Mendekat
  • Wanita Ini Ditelanjangi Istri Sah Ditengah Jalan Karena Sikat Suami Orang
  • Atasi Karhutla, Wagubri Akan Berdayakan Tim Satgas Penertiban Perkebunan Ilegal Riau
  • Home
  • Pariwisata
  • Sosial, Seni dan Budaya
  • Daerah
    • Pekanbaru
  • Opini
  • Nasional
    • Sumatera Utara
  • Galeri Foto
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • More
    • Ekonomi dan Bisnis
    • Peristiwa
    • Pemerintahan
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Nasional
  • Galeri Foto
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Video
  • Opini
  • Daerah
  • Sosial, Seni dan Budaya
  • Pariwisata
  • Meranti
  • Kuansing
  • Inhil
  • Inhu
  • Rohil
  • Rohul
  • Dumai
  • Bengkalis
  • Siak
  • Pelalawan
  • Kampar
  • Pekanbaru
  • Sumatera Utara
  • Pilihan Editor
  • Terpopuler
  • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
PILIHAN +INDEKS
KPPBC Dumai Umumkan Lelang Eksekusi Pajak Terhadap Barang Bergerak
Dibaca : 56 Kali
Libur Panjang Maulid Nabi, Kilang Pertamina Tetap Andal Penuhi Pasokan Energi Nasional
Dibaca : 70 Kali
Doa Bersama Polda Sumut di Hari Maulid Nabi : Meneladani Akhlak Rasulullah, Membangun Polri Presisi
Dibaca : 87 Kali
PJS dan FIDKOM UIN Jakarta Sepakat Jalin Kerjasama Strategis
Dibaca : 119 Kali
Musrenbang RPJMD Rohul 2025 - 2029 Dihadiri Kalapas Kelas IIB Pasir Pengaraian
Dibaca : 119 Kali

  • Home
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Dumai

Pemangku Kebijakan Kurang Peduli Jeritan Nelayan, Hasil Tidak Memadai Diduga Akibat Perairan Tercemar

Redaksi

Kamis, 30 Maret 2023 - 00:57:57 WIB Di Baca : 1298 Kali
Cetak
Pemangku Kebijakan Kurang Peduli Jeritan Nelayan, Hasil Tidak Memadai Diduga Akibat Perairan Tercemar

Kota Dumai.(Riau), LPC

Para Nelayan yang selama ini menggantungkan hidup dari melaut (menangkap ikan) disekitar perairan Dumai akhir-akhir ini merasakan keprihatinan sangat mendalam. 

Keprihatinan itu diakibatkan karena hasil tangkapan sangat jauh berkurang tidak seperti waktu-waktu dahulu.

Kondisi ini semakin hari semakin memburuk dan puncaknya dalam beberapa tahun belakangan situasinya semakin kronis.

Mereka (para Nelayan) beranggapan sedikitnya tangkapan dan berkurangnya hasil jaring berupa ikan, udang dan sejenisnya diduga telah terjadinya pencemaran di perairan yang selama ini menjadi ladang aktivitas mereka.

Anggapan tersebut mereka kemukakan bukan tanpa alasan tak jelas, menurut mereka selain hasil tangkapan yang jauh berkurang, ikan atau udang yang didapat terkadang banyak yang tidak layak konsumsi karena berbau limbah.

Seperti disampakan salah satu Nelayan bernama Yazid beberapa waktu lalu di kawasan Purnama kepada awak media. 

Selain Yazid, ada beberapa rekannya sesama Nalayan serta Organisasi Bidik Tipikor.

Hasil melaut sekarang jauh menurun dan tidak seperti biasa dan diperparah lagi ikan atau udang yang didapat berbau tidak sedap sehingga tidak layak dikonsumsi diduga terjadi pencemaran akibat aktivitas pabrik-pabrik yang berjejer di sepanjang pantai.

"Mencari ikan sekarang sudah sulit tidak seperti biasa dan parahnya lagi ikan yang tidak seberapa dari hasil melaut terkadang tidak bisa dijual karena masyarakat tidak mau membeli sebab ikan-ikan tersebut berbau seperti terkena limbah, saya menduga perairan pinggiran pantai sekitar kawasan industri terkena pencemaran". ungkap Lazid mengawali percakapan.

Rekan seprofesi  Lazid sesama Nelayan, Hamin menambahkan bahwa sekarang ini tidak bisa mengandalkan hidup dari hasil menjaring sebagai Nelayan.

"Susah nak mencari makan sebagai Nelayan sekarang, selain kurangnya hasil tangkapan ikannya juga seperti tercemar karena berbau, nak cari kerja lain susah dan satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakoni hanyalah menjadi Nelayan mau tidak mau tetap bertahan meski situasi semakin sulit" sebutnya dengan raut sedih.

"Biasanya dengan melaut sekitar atau kawasan pinggiran saja selama satu atau dua malam hasil tangkapan bisa menghidupi satu keluarga selama seminggu, namun situasi sekarang ini jangankan untung biaya operasional melaut saja terkadang tidak kembali, karena itu kita minta perhatian pihak-pihak terkait terutama Pemerintah karena selama ini kita tidak ada merasa di perhatikan". sampai Hamin lagi kepada awak media.

Selain Lazid, Hamin dan beberapa rekannya yang bernama Ujang, Sahrun, Jaka dan Nuar yang turut hadir meng'amini apa yang dikatakan Lazid dan Hamin. Bahwa kondisi dan situasi yang mereka hadapi sama, bukan hanya mereka saja ada sekitar ratusan warga lain yang bermata pencaharian sebagai Nelayan sekarang terancam penghidupannya.

Kepada awak media mereka sepakat mengatakan jika Daerah yang selama ini tempat mereka menjaring telah terjadi pencemaran. Jika ingin memperoleh ikan segar dan tidak berbau meski melaut lebih ketengah lagi. Tentu konsekuensi dengan peralatan yang lebih memadai dan dengan biaya operasional lebih besar.

Padahal itu yang menjadi kendala, jangankan untuk menambah sarana dan prasarana tangkap ikan yang lebih mumpuni yang ada sekarang saja tidak terawat. Karena minimnya penghasilan didapat, boro-boro untuk itu untuk makan sehati-hari saja serba kekurangan.

Selain berbincang dengan beberapa Nelayan, Mansur dari Organisasi Bidik Tipikor juga ikut nimbrung kala itu. Sebagaimana salah satu Organisasi pemerhati dan peduli Lingkungan yang eksis di Kota Dumai, Mansur bersama kelompoknya merasa iba melihat penghidupan Nelayan sekarang ini. Kepada media ia berharap agar Pemerintah Daerah dan Dinas terkait memperhatikan kehidupan Nelayan yang sekarang dalam kondisi kesusahan.

"Sekarang menangkap ikan susah sekali pun kalau dapat tidak memadai dengan waktu dan hasilnya, belum lagi ikan atau udang terkontaminasi akibat dugaan pencemaran limbah karena ikannya berbau, dan selama ini boleh dikatakan tidak ada perhatian dari Instansi terkait akibat kerusakan Lingkungan dan habitat ikan yang rusak, begitupula Pemerintah Daerah tidak pernah menyentuh dan memperhatikan kehidupan para Nelayan". ungkap pria berkumis tersebut.

"Apalagi baru-baru ini ada tumpahan Crude Palm Oil (CPO) kelaut diduga berasal dari PT Inti Benua Perkasatama (IBP) yang beraktivitas di Kelurahan Lubuk Gaung, kejadian tersebut semakin memperparah keadaan pesisir pantai karena dapat dipastikan akan membawa dampak negatif, kita dari Organisasi Bidik Tipikor berharap kejadian serupa tidak berulang kembali namun sepertinya harapan tersebut sia-sia dan salah satu alasannya karena tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah serta stake holder terkait kejadian tersebut terus berulang". urainya lagi.

Seperti diketahui belum lama ini beredar gambar dan video tumpahan CPO mengenang dilaut dan kejadian tersebut ramai diberitakan oleh media masa, namun belum terdengar apa tindak lanjut dari peristiwa tersebut. Yang mana dugaan sementara CPO tersebut berasal dari perusahan IBP bahkan ada yang menyatakan tidak berdampak, padahal dampak tidak serta merta terjadi bisa sebulan setahun atau lebih dan dalam jangka panjang.

Bahkan ada pula perusahaan yang diduga tidak mengantongi izin dan diberikan sanksi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dengan sengaja membuang air bekas cleaning tanki ke badan air (Sungai). Hal tersebut terungkap saat awak media mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung DPRD. Bahkan dalam rapat tersebut PT Dumai Paricipta Abadi (DPA) mengakui selama ini membuang sisa air cleaning tanki ke badan air atau Sungai.

Setelah RDP, Dinas terkait dan juga DPRD Kota Dumai termasuk awak media meninjau lokasi namun sampai di areal PT DPA tidak ada aktivitas sehingga sulit mendeteksi apa yang sudah terjadi karena lokasinya sudah bersih, sampai kini endingnya awak media tidak tahu persis apa kelanjutan namun beberapa media masih terus memberitakan.

Menarik menunggu sampai sejauh mana tindak nyata dilakukan oleh pemerintah dan instansi terkait terhadap kejadian tumpahan CPO atau jenis lainnya di wilayah perairan laut Dumai. Apakah akan melakukan tindakan tegas atau seperti yang sudah-sudah, media ramai memberitakan namun ujung-ujungnya reda dan hilang sendiri tanpa ada kejelasan pasti.

Namun pastinya para Nelayan yang mengantung hidup dari hasil laut akan terus menderita. Karena mereka terus merasakan akibat dampak dari dugaan terjadinya pencemaran laut dan kawasan pesisir pantai. Apakah nasib dan jeritan mereka hanya ibarat pepatah lawas 'Anjing Menggonggong Kafilah Tetap Berlalu" artinya tiada siapa yang peduli dengan nasib mereka (Nelayan) menjeritlah terus  engkau Nelayanku yang malang tiada siapa peduli.***(Red)


 Editor : Redaksi

Ikuti Lineperistiwa.com


Lineperistiwa.com

BERITA LAINNYA +INDEKS
Ekonomi dan Bisnis

KPPBC Dumai Umumkan Lelang Eksekusi Pajak Terhadap Barang Bergerak

Sabtu, 06 September 2025 - 10:10:46 WIB

Kota Dumai (Riau), LPCKantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPB.

Ekonomi dan Bisnis

Bukti Kekuatan Ekspor Sawit RI, Bea Cukai Dumai Bukukan Rp 3,59 Triliun

Jumat, 29 Agustus 2025 - 11:08:44 WIB

Kota Dumai (Riau), LPC Kota Dumai di pesisir timur Sumatera tak hany.

Ekonomi dan Bisnis

Lewat Program CSR Kilang Pertamina Dumai, Bapak - Bapak Nelayan Mampu Kelola Green Laundry

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:39:03 WIB

Kota Dumai (Riau), LPCHidup di kawasan pesisir Dumai, Risman, warga Kelur.

Ekonomi dan Bisnis

Polda Sumut dan Polres Pelabuhan Belawan Gelar Minggu Kasih dan Gerakan Pangan Murah di Gereja HKBP Pajak Baru Belawan

Senin, 11 Agustus 2025 - 09:25:48 WIB

Belawan (Sumut), LPC Polda Sumut bersama Polres Pelabuhan Belawan me.

Ekonomi dan Bisnis

Town Hall Meeting Triwulan II 2025, PT KPI Kilang Dumai Sukses Lampaui Capaian Target Hingga 108.6%

Jumat, 18 Juli 2025 - 19:59:06 WIB

Kota Dumai (Riau), LPC PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Re.

Ekonomi dan Bisnis

KJJUB Kota Dumai Rapat Bahas Berbagai Kegiatan Usaha Kemitraan

Ahad, 06 Juli 2025 - 20:48:40 WIB

Kota Dumai (Riau), LPCPengurus dan anggita KJJUB (Kopetasi Jasa Jaringan .

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini +INDEKS
Kampung Pancasila Jadi Wadah Babinsa Edukasi Warga Soal Toleransi
06 September 2025
Patroli Rutin Babinsa di Mekar Sari Fokuskan Pencegahan Karhutla
06 September 2025
KPPBC Dumai Umumkan Lelang Eksekusi Pajak Terhadap Barang Bergerak
06 September 2025
Libur Panjang Maulid Nabi, Kilang Pertamina Tetap Andal Penuhi Pasokan Energi Nasional
05 September 2025
Doa Bersama Polda Sumut di Hari Maulid Nabi : Meneladani Akhlak Rasulullah, Membangun Polri Presisi
05 September 2025
Kembali ke Masyarakat, Praka Rahmad Tekankan Pentingnya Toleransi
05 September 2025
Babinsa di Merbau Ajak Masyarakat Aktif Berperan dalam Pencegahan Karhutla
05 September 2025
PJS dan FIDKOM UIN Jakarta Sepakat Jalin Kerjasama Strategis
04 September 2025
Musrenbang RPJMD Rohul 2025 - 2029 Dihadiri Kalapas Kelas IIB Pasir Pengaraian
04 September 2025
Raih Prestasi Gemilang, PT KPI Dumai - Sungai Pakning Sabet Dua Penghargaan di EPSA 2025
04 September 2025
TERPOPULER +INDEKS
  • 1 Peduli Sesama, Polres Rohul Gelar Shalat Ghaib dan Do"a Bersama Untuk Alm Affan Kurniawan
  • 2 Laporan LSM Korek Riau ke Kejari Rohul Sudah Disposisi ke Kasi Intel
  • 3 Bukti Kekuatan Ekspor Sawit RI, Bea Cukai Dumai Bukukan Rp 3,59 Triliun
  • 4 Kilang Pertamina Dumai Serahkan Beasiswa Pendidikan 150 Juta untuk Keluarga Almarhum
  • 5 Lewat Program CSR Kilang Pertamina Dumai, Bapak - Bapak Nelayan Mampu Kelola Green Laundry
  • 6 PT Agrinas Palma Nusantara Kelola PT EMA Tata Seluas 4.800 Hektar Berjalan Lancar
  • 7 Kilang Pertamina Dumai Tegaskan Komitmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Penerapan PDCA

PT. PANTAU MEDIYA JAYA
Jalan Jendral Sudirman Gang Kuini No. 04 RT 08 Kelurahan Bintan Kecamatan Dumai Kota - Kota Dumai, Riau – Indonesia , Phone. 0812 6782 0353 - 08126838909
Email: redaksilineperistiwa@gmail.com

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

©2021 Lineperistiwacom.com